KEGIGIHAN MENUNTUT ILMU
Kegigihan Menuntut Ilmu
Di sebuah perkampungan yang tidak
jauh dari kota, tinggal lah seorang gadis bersama kedua orang tuanya yang hidup
serba kekurangan. Bapaknya tidak bekerja melihat usia dan kondisi kesehatan
yang sudah tidak sanggup melakukan pekerjaan berat . Ibunya hanya bekerja
sebagai pedagang sayur yang membiayai 2 orang adik kecilnya dan Annisa yang
duduk dibangku SMA di kota semester akhir. Annisa merupakan seorang gadis yang
cerdas dan rajin. Mendapat beasiswa di sekolahnya menjadi rezeki yang sangat ia
syukuri karena melihat kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu . Tidak
berhenti sampai di sini. Walaupun mendapat beasiswa dari pemerintah, akan
tetapi ia juga harus memikirkan akan kebutuhan sekolah seperti halnya
perlengkapan sekolah. Ia mencukupi kebutuhannya sendiri dikarenakan tidak ingin
Ibunya sebagai tulang punggung keluarga merasa terberatkan dengan kebutuhan
Annisa.
Pada suatu hari, Bapak Kepala
Sekolah mengumumkan bahwa ujian akhir sekolah akan diadakan. Bapak Kepala
Sekolah membuka kelas tambahan khusus siswa yang ingin mengikuti, akan tetapi
syarat utamanya harus membayar dengan biaya tertentu. Mendengar kabar itu,
Annisa bersedih dan merenungi nasibnya. ” Mana mungkin aku bisa bergabung di
kelas tambahan, secara Bapak Ibu pasti tidak bisa membayar biaya yang
ditawarkan . Aku harus bisa mendapatkan materi dan bisa dalam mengerjakan soal
ujian akhir nanti!” , ujarnya dalam hati.
Annisa bangkit dari kenyataan yang
diterimanya . Ia membuka tumpukan kertas-kertas yang digunakan sebagai bungkus
jualan Ibunya . Ada yang mengejutkan dan membahagiakan bagi Annisa . “ Wahh..
Alhamdulillah Ya Allah. Nikmat mana yang kau dustakan. Bersyukur sekali aku
bisa mendapatkan kertas berisi materi dan soal-soal ujian akhir. Semoga dengan
ini bisa membawaku pada kesuksesan nanti”, ujar Anissa. Segeralah Annisa
meminta ijin pada Ibunya untuk mengambil kertas tersebut seraya Ibu berkata, “
MasyaAllah anakku , maafkan Ibu ya “ sembari menetaskan air mata memeluk
Annisa. Selain mendapati kertas-kertas materi dan soal-soal ujian akhir itu, di
sekolah Annisa mendapat penjelas dari kelas tambahan yang ada di sekolahya.
Walaupun ia hanya mendengarkan diam-diam sehingga terdengar remang-remang di
balik jendela, ia sangat bersyukur sekali bisa mendapat penjelasan materi ujian
akhir .
Tidak hanya sebatas itu saja usaha
Annisa menjelang ujian akhir . Ikhtiar yang ia lakukan tidak terlepas dari berdoa kepad Allah dan restu serta doa
dari Bapak dan Ibunya. Ia selalu istiqomah melakukan sholat di sepertiga malam,
puasa sunnah, shodaqah, dan amalan-amalan baik lainnya. Ia yakin walaupun
kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinkan, namun dengan ikhtiar dan istiqamah
beribadah kepada Allah In Syaa Allah semua bisa berjalan dengan lancar dan
memperoleh hasil yang baik
Waktu ujian yang ditunggu-tunggu
tiba. Annisa berangkat dari rumah menuju sekolah mengendarai sepeda onthelnya
dengan doa serta restu dari kedua orangtuanya. Annisa mengawali dengan doa,
berusaha semaksimal mungkin mengerjakan kertas ujian yang disediakan, serta
mengakhiri dengan tawakal kepada Allah sembari mengaharapkan hasil yang
terbaik. Saat pengumuman ujian, Annisa tak henti-henti berdoa kepada Allah dan
benar sekali . Kegigihan dan usaha yang selama ini ia lakukan tidak menghianati
hasil. Annisa berhasil mendapat hasil yang terbaik dan ini merupakan jalan
Annisa menuju kesuksesannya. Bapak dan Ibunya berbahagia dan tiada henti-henti
mengucap syukur kepada Allah atas rezeki yang diperoleh Annisa.
Komentar
Posting Komentar
Yuk belajar aktif dengan cara berkomentar dengan sopan dan relevan ^_^