Isra' Mi'raj
Tanggal 18 Mei 2015 kemarin kita semua umat muslim pasti sudah tahu kalau itu adalah peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Nah, sebelumnya anda sudah tahu belum sejarahnya Isra' Mi'raj? kalau belum tahu yuk kita bahas lebih lanjut di sini.
Yang pertama adalah pengertian dari Isra' Mi'raj. Kata Isra' berarti "perjalan malam" lalu untuk kata Mi'raj berarti "naik ke langit". Perjalan malam yang dimaksud di sini adalah perjalan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dalam waktu satu malam. Perisitiwa Isra' Mi'raj terjadi tepat pada tahun 621 Masehi, pada tanggal 27 Rajab. Saat itu Nabi Muhammad SAW berumur 51 tahun dan persitiwa tersebut terjadi pada tengah malam hingga menjelang subuh waktu mekah.
Peristiwa Isra Mi’raj terbagi dalam 2 peristiwa yang berbeda. Dalam Isra', Nabi Muhammad SAW “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi’raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
Pada tanggal 27 Rajab Allah SWT mengutus Malaikat Jibril a.s. untuk pergi ke surga dan mengambil buraq. Setelah itu Malaikat jibril a.s diutus untuk pergi ke tempat Nabi Muhammad SAW. Saat itu hari sudah malam dan pada waktu Malaikat Jibril a.s. datang ke hadapan Nabi Muhammad SAW, beliau tengah tertidur. Nabi Muhammad tiba-tiba terbangun dari tidurnya karena mendengar suara dan saat beliau terbangun di hadapannya sudah berdiri tiga orang laki-laki yang rupanya adalah Malaikat Jibril dan Malaikat Mika’il, serta seorang Malaikat lain.
Saat itu Nabi Muhammad SAW dibawa ke beberapa tempat oleh Malaikat Jibril dan di setiap tempat tersebut Rasullulah diharuskan untuk melakukan shalat sunnah 2 rakaat dan berdoa kepada Allah SWT. Selama melakukan perjalanan dengan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad SAW diperlihatkan berbagai macam peristiwa dan pemandangan simbolik penuh arti. Setiap kali Rasullulah melihat suatu peristiwa simbolik maka Malaikat Jibril akan menerangkan arti-arti dari peristiwa-peristiwa tersebut beserta berbagai maknanya. Nabi Muhammad SAW oleh Malaikat Jibril akhirnya di bawa ke Baitul Maqdis untuk memimpin shalat berjamaah di sana beserta seluruh arwah para Nabi dan Malaikat-malaikat yang lain.
Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi ketika Nabi Muhammad SAW diajak oleh Malaikat Jibril menaiki sebuah tangga yang sangat indah menuju surga. Malaikat Jibril membawa Rasullulah sampai ke langit ke-7 dan sampailah Nabi Muhammad SAW untuk bertemu dengan Allah SWT, namun beliau harus melanjutkan perjalanan sendiri tanpa ditemani oleh Malaikat Jibril dan akhirnya beliau dapat bertemu dengan Allah SWT. Dari peristiwa-peristiwa yang dialami beliau maka Nabi Muhammad menceritakan semua peristiwa Isra’ Mi’raj yang telah dia alami ke semua orang.
Hikmah dari Perjalan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Perintah sholat dalam perjalanan isra dan mi’raj Nabi Muhammad SAW, kemudian menjadi ibadah wajib bagi setiap umat Islam dan memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan ibadah-ibadah wajib lainnya. Riwayat mengatakan bahwa satu tahun sebelum isra Mi’raj terjadi merupakan tahun kesedihan yang dialami Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena pada tahun tersebut, beliau banyak kehilangan orang-orang yang dicintainya. Dimulai dari wafatnya paman beliau, Abi Thalib bin Muthalib, kemudian disusul istri tercinta, Siti Khadijah, ditambah lagi perlakuan penolakan dakwah Nabi dengan dilempari dengan batu dan cemooh sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merasa tertekan dan sedih. Bisa dibilang bahwa tahun tersebut menjadi titik terendah dalam kehidupan beliau.
Yang pertama adalah pengertian dari Isra' Mi'raj. Kata Isra' berarti "perjalan malam" lalu untuk kata Mi'raj berarti "naik ke langit". Perjalan malam yang dimaksud di sini adalah perjalan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dalam waktu satu malam. Perisitiwa Isra' Mi'raj terjadi tepat pada tahun 621 Masehi, pada tanggal 27 Rajab. Saat itu Nabi Muhammad SAW berumur 51 tahun dan persitiwa tersebut terjadi pada tengah malam hingga menjelang subuh waktu mekah.
Peristiwa Isra Mi’raj terbagi dalam 2 peristiwa yang berbeda. Dalam Isra', Nabi Muhammad SAW “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi’raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
di kutip dari https://www.facebook.com/groups/officialmdc/?fref=ts
Pada tanggal 27 Rajab Allah SWT mengutus Malaikat Jibril a.s. untuk pergi ke surga dan mengambil buraq. Setelah itu Malaikat jibril a.s diutus untuk pergi ke tempat Nabi Muhammad SAW. Saat itu hari sudah malam dan pada waktu Malaikat Jibril a.s. datang ke hadapan Nabi Muhammad SAW, beliau tengah tertidur. Nabi Muhammad tiba-tiba terbangun dari tidurnya karena mendengar suara dan saat beliau terbangun di hadapannya sudah berdiri tiga orang laki-laki yang rupanya adalah Malaikat Jibril dan Malaikat Mika’il, serta seorang Malaikat lain.
Saat itu Nabi Muhammad SAW dibawa ke beberapa tempat oleh Malaikat Jibril dan di setiap tempat tersebut Rasullulah diharuskan untuk melakukan shalat sunnah 2 rakaat dan berdoa kepada Allah SWT. Selama melakukan perjalanan dengan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad SAW diperlihatkan berbagai macam peristiwa dan pemandangan simbolik penuh arti. Setiap kali Rasullulah melihat suatu peristiwa simbolik maka Malaikat Jibril akan menerangkan arti-arti dari peristiwa-peristiwa tersebut beserta berbagai maknanya. Nabi Muhammad SAW oleh Malaikat Jibril akhirnya di bawa ke Baitul Maqdis untuk memimpin shalat berjamaah di sana beserta seluruh arwah para Nabi dan Malaikat-malaikat yang lain.
Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi ketika Nabi Muhammad SAW diajak oleh Malaikat Jibril menaiki sebuah tangga yang sangat indah menuju surga. Malaikat Jibril membawa Rasullulah sampai ke langit ke-7 dan sampailah Nabi Muhammad SAW untuk bertemu dengan Allah SWT, namun beliau harus melanjutkan perjalanan sendiri tanpa ditemani oleh Malaikat Jibril dan akhirnya beliau dapat bertemu dengan Allah SWT. Dari peristiwa-peristiwa yang dialami beliau maka Nabi Muhammad menceritakan semua peristiwa Isra’ Mi’raj yang telah dia alami ke semua orang.
Hikmah dari Perjalan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Perintah sholat dalam perjalanan isra dan mi’raj Nabi Muhammad SAW, kemudian menjadi ibadah wajib bagi setiap umat Islam dan memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan ibadah-ibadah wajib lainnya. Riwayat mengatakan bahwa satu tahun sebelum isra Mi’raj terjadi merupakan tahun kesedihan yang dialami Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena pada tahun tersebut, beliau banyak kehilangan orang-orang yang dicintainya. Dimulai dari wafatnya paman beliau, Abi Thalib bin Muthalib, kemudian disusul istri tercinta, Siti Khadijah, ditambah lagi perlakuan penolakan dakwah Nabi dengan dilempari dengan batu dan cemooh sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merasa tertekan dan sedih. Bisa dibilang bahwa tahun tersebut menjadi titik terendah dalam kehidupan beliau.
Ada hal yang harus selalu kita ingat di dalam kehidupan kita bahwa titik terendah merupakan titik awal untuk menuju pada titik naik pada kehidupan kita. Hal ini terbukti dengan peristiwa Isra Mi’raj yang terjadi pada Rasulullah. Allah menghibur hati Rasulullah dengan memerintahkan beliau untuk menjalankan sholat 5 rakaat. Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta umatnya bahwa untuk naik ke satu titik dalam kehidupan kita, kita harus mengalami ujian terlebih dahulu. Ketika melalui ujian itu lah kita harusnya senantiasa beriman dan bertaqwa di jalan-Nya. Karena hanya Allah lah yang menjadi tempat menyembah, meminta dan menyandarkan segala sesuatunya.
Ayo kita buka lagi al-Qur'an beserta terjemahannya dan baca surat Al-Isra dan An-Najm agar biasa tahu lebih jelasnya lagi peristiwa Isra Mi'raj tersebut.