Jangan Beli-beli Terus, Inget Hisab

 

Jangan Beli-beli Terus, Inget Hisab

Di zaman sekarang yang serba online tentunya membuat kita, khususnya anak muda harus bergulat dengan kemajuan teknologi. Apalagi hasrat kita untuk membeli sesuatu di e-commerce kian merajalela. Tidak sedikit dari kita yang tentunya mudah tergiur dengan diskon, cashback, gratis ongkir dan sebagainya. Hal itu membuat kita terus ingin memuaskan diri dengan membeli barang ini itu tanpa tau apakah barang yang kita beli itu betul-betul apa yang kita butuhkan.

Mungkin kita tau bahwa apa yang kita lakukan tentu ada hisab atau dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Namun, tahu kah kita kalau barang yang kita beli itu juga akan di hisab lohh. Terkadang hal sepele seperti ini kerap sekali kita lupakan. Bahkan, ada yang sudah tau tapi tetap saja diabaikan. Stop, jangan abaikan itu guyss.

            “Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya.”  (HR. Tirmidzi) Dari hadist diatas bukannya kita tidak boleh membelanjakan harta kita untuk suatu hal. Hanya saja perlu digaris bawahi bahwa apa yang kita belanjakan itu akan menuntut kita kepada kebaikan atau keburukan dan memang kita butuhkan. Atau mungkin bisa saja sebenarnya barang yang kita beli itu baik tapi menjadi tidak baik. Contohnya baju muslim, baju muslim tersebut menjadi hal yang baik untuk kita karena hal tersebut akan menutup aurat kita. Tapi, kalau kita terus menerus membeli baju yang sebenarnya baju yang sebelumnya masih layak, itu yang salah. 

Kalau memang barang yang kita miliki itu masih layak dan kita sendiri dalam keadaan sudah tidak terlalu membutuhkan itu. Maka, kita bisa memberikan barang tersebut kepada orang yang lebih membutuhkan. Dengan kata lain, jika kita membeli satu barang maka kita harus menyedekahkan satu barang lainnya. Banyak loh di luar sana yang serba kekurangan. Mending uang yang kita belanjakan untuk barang yang semata hanya untuk memuaskan nafsu kita dibuat untuk sedekah.

Sudah sepatutnya kita sebagai pemuda  harus tahu dan tentunya mempertimbangkan apa-apa yang kita butuhkan. Jangan asal lihat lalu check out. Pertimbangkan lagi, apakah itu barang yang benar-benar kita butuhkan? Atau malah barang yang kita beli itu hanya untuk nafsu kita belaka. Ingat guys, segala sesuatu itu pasti ada catatannya.

                Artikel dibuat oleh Sie Rohis Takmir Masjid Syi'arul Islam.